JAKARTA (
Pos Kota) – Timnas Garuda Muda dinilai terlalu berani menurunkan pemain lapis kedua saat menghadapi Malaysia dalam laga penentuan juara Grup A cabang sepakbola SEA Games XXVI. Akibatnya Indonesia harus menanggung risiko ditekuk Malaysia 0-1 pada laga yang dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (17/11) malam.
Hasil ini memang tak membuat langkah Indonesia terhenti. Skuad besutan Rahmad Darmawan tetap maju ke babak semifinal dengan status runer up Grup A dengan nilai 9 dan akan menghadapi Vietnam pada hari Sabtu (19/11). Malaysia yang mengemas nilai 10 atas kemenangan tersebut bertemu dengan Myanmar, peringkat kedua Grup B.
Mantan pemain nasional Bambang Nurdiansyah mengatakan, sebetulnya sah-sah saja menurunkan pemain pelapis demi strategi yang diusung pelatih. Namun katanya, terlalu berani Indonesia menampilkan tujuh pemain pelapis yang selama ini jarang ditampilkan sebagai starter.
“Pelatih punya visi tersendiri dalam setiap pertandingan. Mungkin Rahmad Darmawan menyiapkan pemain untuk menghadapi partai yang lebih keras lagi. Tapi memang sangat beresiko saat lawan Malaysia tadi terlalu banyak pemain lapis kedua yang diturunkan,” katanya.
Setidaknya ada tujuh pemain yang selama ini duduk di bangku cadangan sebagai pemain utama. Sebut saja Lucas Mandowen yang diturunkan sebagai striker menggantikan Patrich Wanggai yang diistirahatkan.
Selain itu dibawah mistar yang biasanya dikawal oleh Kurnia Meiga diganti oleh Ardhyasa. Kemudian juga di lini tengah menurunkan Ramdhani Lestaluhu dan Mahardika Lasut.
TERLALU PERCAYA DIRI
Mengomentari kekalahan Garuda Muda dari Harimau Malaya Muda, pelatih Rahmad Darmawan mengatakan, para pemainnya terlalu percaya diri yang berlebihan. “Anak-anak terlalu yakin bisa memenangkan pertandingan sehingga membuat mereka tidak tenang dalam menyelesaikan peluang,” kilah pelatih yang disapa RD ini.
Soal banyaknya pemain pelapis yang ditampilkan RD berkilah sebagai resolusi menghadapi pertandingan berikutnya.
“Proses rotasi perlu saya lakukan. Saya pikir ini resolusi kita untuk menghadapi pertandingan berikutnya,” ujarnya.
Pada akhirnya proses rotasi tak berjalan dengan mulus di babak pertama. Baru di babak kedua Indonesia mampu menciptakan peluang untuk menyamakan kedudukan namun semuanya gagal membuahkan hasil.
“Namun peluang di babak kedua tapi tak mampu dimanfaatkan dengan baik. Saya akan terus memotivasi mereka, pertandingan tanggal 19 nanti lebih penting,” katanya.
VIETNAM CUKUP KUAT
Meski kalah melawan Harimau Malaya, tak mempengaruhi Garuda Muda yang sudah memastikan diri maju ke babak semifinal. RD menilai kekuatan Vietnam yang harus dihadapinya di babak empat besar tersebut cukup bagus, terutama di kedua sayapnya yang sangat rajin melakukan tekanan ke pertahanan lawan.
Nguyen Van Quyet, merupakan pemain sayap Vietnam, yang dinilai sangat berbahaya. Disamping cepat juga memiliki akurasi tendangan yang bagus.
“Kami akan mengawasi pergerakan dari sayap mereka (Vietnam). Kami masih memiliki pemain yang belum ditampilkan ketika melawan Malaysia seperti Patrich Wanggai yang akan menjadi kekuatan kami,” ujarnya.
TETAP DIDUKUNG
Hampir seratus ribu penonton memadati SGUBK untuk memberi dukungan terhadap tim Merah Putih. Penggemar sepakbola rela membeli tiket seharga Rp25 ribu hingga Rp500 ribu demi menyemangati para pemain.
Euforia penonton terlihat dengan gegap gempitanya SGUBK dengan dominasi warna merah dari kostum yang dikenakan penonton. Tapi penonton kecewa dengan kekalahan tim kesayangan mereka.
Meski kecewa, bukan berarti dukungan terhadap Garuda Muda berkurang. ‘Kecewa jelas. Tapi kami tetap menyemangati tim Merah Putih. Ayo bangkit, raih kemenangan pada pertandingan berikutnya,” kata Sigit, salah satu penonton. Ia mengaku datang bersama enam rekannya dengan memberli tiket seharga masing-masing Rp150 ribu.
Dukungan sama diungkapkan oleh Titi, gadis Bekasi penggemar Sepakbola. “Saya datang berlima teman. Kami tetap mendukung timnas,” sebutnya.
BONUS GAGAL
Akibat kekalahan para pemain pun gagal mendapat bonus kemenangan. Padahal penanggungjawab Timnas Bernard Limbong telah menjanjikan bonus kemenangan dari kocek pribadinya. Selain itu pencetak gol juga ikut kecipratan bonus tambahan.
Gol tunggal bagi Malaysia dicetak oleh Ibrahim Syahrul Azwari di menit ke-17. Pelatih Malaysia Ong Kim Swee juga diganjar kartu merah oleh wasit sehingga tak bisa mendampingi tim di babak semifinal melawan Myanmar.
Pada laga lainnya, Singapura terpaksa harus tersingkir dari ajang SEA Games 2011 meski meraih kemenangan 2-0 atas Thailand di hari yang sama.
Sementara di Grup B, Vietnam sudah memastikan tiket ke babak semifinal setelah melibas Laos 2-1 pada hari yang sama di Stadion Lebak Bulus. Vitenam sendiri berhak lolos ke semifinal sebagai juara Grup B setelah unggul produktifitas gol dari Myanmar yang menjadi runner-up dengan mengalahkan Timor Lesta 1-0 sehari sebelumnya. (junius/ian/bu/ird)